Buat para pecinta kucing, topik sterilisasi kadang jadi bahan pertimbangan besar. Banyak yang bilang sterilisasi itu penting untuk kesehatan kucing dan mencegah populasi berlebih, tapi ada juga yang masih ragu karena takut efek sampingnya. Nah, biar nggak bingung, yuk kita bahas panduan lengkap tentang sterilisasi kucing, mulai dari manfaat sampai risiko yang perlu kamu tahu.
Apa Itu Sterilisasi Kucing?
Sterilisasi kucing adalah prosedur operasi untuk menghentikan kemampuan berkembang biak pada kucing. Pada kucing betina, biasanya disebut spay, yaitu pengangkatan ovarium dan rahim. Sementara pada kucing jantan disebut neuter, yaitu pengangkatan testis.
Proses ini biasanya dilakukan oleh dokter hewan dengan teknik bedah yang aman dan dilakukan di bawah pengaruh bius total. Steril kucing bisa dilakukan mulai usia 4–6 bulan, tergantung kondisi kesehatan dan rekomendasi dokter.
Manfaat Steril Kucing
Banyak orang menganggap sterilisasi hanya untuk mencegah kucing punya anak, padahal manfaatnya jauh lebih luas. Berikut beberapa manfaat pentingnya:
1. Mengontrol Populasi Kucing
Kucing adalah hewan yang cepat berkembang biak. Satu kucing betina bisa melahirkan beberapa kali dalam setahun. Dengan sterilisasi, kamu bisa mencegah kelahiran kucing yang tidak diinginkan dan mengurangi jumlah kucing liar di jalanan.
2. Mengurangi Risiko Penyakit
Steril kucing betina dapat mengurangi risiko kanker rahim dan infeksi saluran reproduksi. Sedangkan pada kucing jantan, prosedur ini mengurangi risiko kanker testis dan penyakit yang ditularkan lewat kawin.
3. Mengurangi Perilaku Agresif
Kucing jantan yang belum disteril sering berkelahi untuk memperebutkan wilayah atau betina. Setelah sterilisasi, perilaku agresif biasanya berkurang, begitu juga kebiasaan menandai area dengan urin berbau menyengat.
4. Membuat Kucing Lebih Tenang
Kucing yang sudah disteril umumnya lebih kalem dan jarang berkeliaran jauh. Ini juga bisa mengurangi risiko mereka tertabrak kendaraan atau terluka di luar rumah.
Risiko Sterilisasi Kucing
Meskipun banyak manfaatnya, sterilisasi tetaplah prosedur operasi yang punya risiko, meskipun relatif kecil jika dilakukan oleh dokter hewan berpengalaman.
1. Risiko Anestesi
Seperti operasi pada umumnya, penggunaan bius total memiliki risiko, terutama jika kucing punya masalah kesehatan tertentu. Pemeriksaan sebelum operasi sangat penting untuk meminimalkan hal ini.
2. Infeksi Luka Operasi
Kalau kucing menjilat atau menggigit area jahitan, bisa timbul infeksi. Biasanya dokter memberikan collar pelindung (cone) untuk mencegah kucing mengganggu luka.
3. Perubahan Berat Badan
Setelah sterilisasi, metabolisme kucing cenderung menurun dan mereka bisa lebih sering merasa lapar. Kalau pola makan tidak diatur, kucing bisa mengalami obesitas.
4. Biaya dan Pemulihan
Biaya sterilisasi bervariasi tergantung klinik dan jenis kelamin kucing. Masa pemulihan biasanya memakan waktu 7–14 hari, dan selama itu kucing harus dijaga aktivitasnya.
Persiapan Sebelum Sterilisasi
Biar proses sterilisasi kucing berjalan lancar, ada beberapa hal yang perlu disiapkan:
-
Pastikan kucing dalam kondisi sehat (lakukan pemeriksaan di dokter).
-
Puasakan kucing selama 6–8 jam sebelum operasi.
-
Siapkan tempat yang nyaman untuk pemulihan pascaoperasi.
-
Bawa carrier yang aman saat perjalanan ke klinik.
Baca Juga: Panduan Lengkap Vaksinasi Hewan Peliharaan
Perawatan Setelah Sterilisasi
Masa pemulihan adalah fase penting untuk memastikan kucing sembuh total. Berikut beberapa tips perawatan:
-
Pastikan kucing tidak melompat atau berlari terlalu aktif.
-
Berikan makanan yang mudah dicerna dan sesuai rekomendasi dokter.
-
Cek luka jahitan setiap hari untuk memastikan tidak ada tanda infeksi.
-
Gunakan collar pelindung sampai jahitan dilepas.
Kapan Waktu Terbaik untuk Sterilisasi?
Banyak dokter merekomendasikan sterilisasi saat kucing berusia sekitar 5–6 bulan, sebelum mereka mengalami siklus birahi pertama. Namun, kucing dewasa pun tetap bisa disteril asalkan dalam kondisi sehat.
Kalau ragu, konsultasikan dengan dokter hewan untuk menentukan waktu yang paling tepat sesuai kondisi kucing kamu.
Leave a Reply