Situs Berita Pet Care Dan Peliharaan Tercintamu

cozypetsitting

Tag: Hewan Peliharaan

Tips Merawat Kura-Kura Air Yang Benar Agar Sehat dan Tidak Stres

Tips Merawat Kura-Kura Air Yang Benar Agar Sehat dan Tidak Stres

Merawat kura-kura air itu sebenarnya gampang-gampang susah. Mereka memang terlihat tenang dan cuek, tapi sebenarnya butuh perhatian yang tepat supaya tetap sehat, lincah, dan jauh dari stres. Banyak orang yang baru merawat kura-kura air sering bingung harus mulai dari mana, mulai dari ukuran akuarium, air yang dipakai, sampai pakan yang cocok. Karena itu, di artikel ini aku bakal ngebahas tuntas hal-hal penting yang perlu diperhatikan supaya kura-kura air kamu betah tinggal di rumahmu.

1. Menyiapkan Habitat yang Nyaman

a. Akuarium yang Cukup Luas

Kura-kura air butuh ruang gerak yang lega. Meskipun mereka kecil saat masih anakan, mereka bisa tumbuh cepat. Pilih akuarium minimal 60–80 liter untuk kura-kura ukuran sedang. Semakin besar, semakin bagus. Akuarium yang luas bikin mereka bisa berenang bebas dan mencegah stres karena ruang sempit.

b. Air yang Bersih dan Aman

Kualitas air adalah kunci kesehatan kura-kura air. Gunakan air yang sudah diendapkan atau disaring, hindari air yang mengandung klorin berlebih. Kamu juga bisa pakai water conditioner supaya lebih aman. Air yang kotor bisa menyebabkan infeksi kulit, mata, dan bahkan penyakit serius.

c. Filter Wajib Ada

Kura-kura air termasuk hewan yang cukup jorok, jadi filter itu bukan aksesoris, tapi kebutuhan utama. Pilih filter yang cukup kuat untuk akuarium besar. Filter yang bagus membantu menjaga air tetap jernih dan mengurangi risiko bakteri berkembang biak.

2. Pencahayaan dan Suhu yang Tepat

a. Lampu UVB Penting Banget

Hal pertama yang perlu diingat, kura-kura air memerlukan sinar UVB untuk membantu metabolisme kalsium dan menjaga cangkangnya tetap kuat. Tanpa UVB, mereka bisa mengalami metabolic bone disease (MBD), yang membuat cangkang melunak dan tubuh melemah. Nyalakan lampu UVB sekitar 8–10 jam sehari.

b. Suhu Air yang Stabil

Kura-kura air butuh suhu air yang stabil, biasanya antara 26–30°C tergantung jenisnya. Kalau kamu tinggal di daerah yang dingin atau sering pakai AC, heater akuarium wajib digunakan. Suhu yang terlalu rendah bisa membuat mereka malas bergerak dan rentan sakit.

3. Area Berjemur (Basking Spot) untuk Mengeringkan Tubuh

Kura-kura air tetap perlu area kering untuk naik dan menghangatkan tubuh. Area basking ini bisa berupa batu datar, kayu apung, atau platform khusus. Di tempat ini, kamu bisa pasang lampu pemanas (basking lamp) dengan suhu sekitar 30–35°C.

Basking sangat penting untuk mencegah jamur pada cangkang dan menjaga metabolisme tubuh. Kura-kura yang jarang basking akan tampak lesu dan sering sakit.

4. Memberikan Makanan yang Tepat dan Bernutrisi

a. Pakan Utama

Pada dasarnya kura-kura air tidak bisa makan sembarangan. Pilih pakan pelet khusus kura-kura air yang sudah mengandung kalsium dan nutrisi lengkap. Pelet ini membantu pertumbuhan cangkang yang sehat dan menjaga tubuh mereka tetap bugar.

b. Pakan Tambahan

Selain pelet, kamu bisa memberikan:

  • Ikan kecil

  • Cacing sutra

  • Udang kering

  • Sayuran hijau seperti selada romaine atau kangkung

Variasi makanan bikin kura-kura nggak bosan dan nutrisi mereka lebih seimbang.

c. Jangan Berlebihan Memberi Makan

Kebanyakan pemilik kura-kura air suka memberi makan terlalu banyak karena mereka terlihat selalu lapar. Padahal, overfeeding bisa membuat air cepat kotor dan kura-kura obesitas. Beri makan 1–2 kali sehari, secukupnya.

5. Kebersihan Akuarium Harus Dijaga

a. Ganti Air Secara Berkala

Walaupun sudah ada filter, air akuarium tetap harus diganti. Minimal ganti 30–40% air setiap minggu. Kalau air benar-benar kotor atau bau, ganti lebih banyak lagi.

b. Bersihkan Dekorasi dan Dasar Akuarium

Dekorasi seperti batu, kayu, atau platform basking bisa jadi tempat berkembangnya lumut dan bakteri. Bersihkan secara berkala tanpa sabun, cukup pakai sikat dan air panas. Pastikan dasar akuarium tidak menumpuk kotoran karena bisa menghasilkan amonia yang berbahaya.

6. Perhatikan Kesehatan dan Tanda Stres

a. Cangkang Sehat

Bagaimanapun juga cangkang yang sehat terlihat keras, bersih, dan tidak berlubang. Jika muncul bercak putih, permukaan lunak, atau bau tak sedap, kemungkinan ada infeksi jamur atau bakteri.

b. Mata Cerah dan Tidak Bengkak

Kura-kura yang sehat punya mata cerah dan terbuka lebar. Mata bengkak biasanya menandakan kekurangan vitamin A atau kualitas air yang buruk.

c. Nafsu Makan Normal

Jika kura-kura tiba-tiba tidak mau makan, itu tanda stres atau sakit. Cek suhu air, kualitas air, dan kondisi lingkungan sekitar.

d. Aktivitas Lincah

Kura-kura air yang sehat biasanya aktif berenang, naik-turun basking area, atau bereaksi saat didekati. Jika mereka diam berjam-jam atau bersembunyi terus, kemungkinan ada yang salah.

Baca Juga:
Fakta Unik Kura-Kura Yang Jarang Diketahui Banyak Orang!

7. Hindari Hal-Hal yang Membuat Kura-Kura Stres

a. Jangan Terlalu Sering Dipegang

Sampai saat ini kura-kura air bukan hewan yang suka disentuh. Terlalu sering memegang mereka bisa membuat stres dan memperlemah sistem imun.

b. Lingkungan Terlalu Bising

Suara keras atau getaran bisa bikin mereka takut. Letakkan akuarium di tempat yang tenang dan stabil.

c. Perubahan Mendadak

Perubahan suhu, kualitas air, atau tempat tinggal yang mendadak bisa bikin mereka panik. Jika ingin memindahkan akuarium atau mengganti air, lakukan bertahap.

8. Rutin Mengecek Kebersihan dan Peralatan

Periksa filter, lampu UVB, lampu basking, dan heater secara berkala. Lampu UVB biasanya harus di ganti setiap 6 bulan meskipun masih menyala, karena intensitas UVB-nya berkurang. Pastikan semua peralatan bekerja optimal agar lingkungan kura-kura tetap stabil.

Kalau kamu menerapkan semua tips di atas, merawat kura-kura air kamu bakal tumbuh sehat, lincah, dan yang paling penting, nggak stres. Merawat kura-kura mungkin kelihatannya ribet di awal, tapi setelah terbiasa, semuanya jadi lebih mudah dan menyenangkan. Kura-kura yang sehat juga bisa berumur panjang, bahkan puluhan tahun, jadi perawatan yang baik akan jadi investasi jangka panjang buat mereka.

14 Hewan Peliharaan Unik & Adaptif: Cocok untuk Pecinta Satwa Urban!

14 Hewan Peliharaan Unik & Adaptif: Cocok untuk Pecinta Satwa Urban!

Hewan peliharaan kini tak melulu soal kucing dan anjing. Banyak orang mulai memilih peliharaan yang lebih unik, eksotis, tapi tetap mudah dirawat di lingkungan rumah. Beberapa spesies bahkan membutuhkan perawatan minim dan punya karakteristik adaptif terhadap iklim tropis seperti di Indonesia. Berikut adalah 14 hewan peliharaan unik yang bisa kamu jadikan teman setia di rumah—lengkap dengan penjelasan teknisnya!

1. Axolotl (Ambystoma mexicanum)

Amfibi endemik Meksiko ini hidup di air dan memiliki kemampuan regenerasi luar biasa. Butuh suhu stabil (16–20°C) dan akuarium dengan filter lembut. Mereka sensitif terhadap amonia, jadi wajib rutin water change dan pemantauan pH.

2. Sugar Glider (Petaurus breviceps)

Marsupial nokturnal ini bisa meluncur dari satu tempat ke tempat lain. Butuh kandang vertikal dan makanan tinggi protein seperti serangga kecil dan buah. Mereka sangat sosial—lebih baik dipelihara berpasangan.

3. Land Hermit Crab (Coenobita spp.)

Kepiting darat ini memerlukan substrat pasir kering basah, kelembaban 70–80%, dan tempat bersembunyi. Mereka mengganti cangkang saat tumbuh, jadi sediakan beberapa pilihan ukuran.

4. African Pygmy Hedgehog (Atelerix albiventris)

Mamalia berduri kecil ini aktif malam hari dan butuh kandang dengan wheel running serta lampu penghangat. Suhu ideal 24–27°C untuk mencegah hibernasi yang berbahaya.

5. Ikan Cupang (Betta splendens)

Ikan air tawar agresif dan cantik ini hanya butuh akuarium kecil, air bersih, dan pakan tinggi protein. Mereka punya organ labirin, bisa menghirup udara langsung dari permukaan.

6. Tokek Leopard (Eublepharis macularius)

Reptil ini tidak membutuhkan pencahayaan UVB seperti jenis lainnya. Kebutuhan suhu siang 29–32°C dan malam sekitar 24°C. Makanannya berupa serangga hidup seperti jangkrik atau mealworm.

7. Hamster Syrian atau Winter White

Mamalia pengerat kecil ini aktif di malam hari dan butuh kandang dengan roda lari, tabung eksplorasi, dan pasir mandi. Pakan mereka adalah biji-bijian, sayuran segar, dan pelet protein.

8. Tarantula (Brachypelma spp.)

Arachnida ini relatif mudah dirawat, hanya perlu akuarium kecil dengan substrat tanah cocopeat, kelembaban 60–70%, dan makan 1–2 kali seminggu berupa jangkrik atau ulat.

9. Burung Lovebird (Agapornis)

Burung berwarna cerah dan vokal ini mudah beradaptasi di kandang rumahan. Perlu stimulasi mental lewat mainan dan pasangan, karena mereka sangat sosial dan mudah stres jika sendiri.

10. Kura-kura Darat (Testudo spp.)

Hewan herbivora ini butuh enclosure terbuka, suhu hangat, dan sinar UVB untuk metabolisme kalsium. Makanan utamanya sayuran hijau dan suplemen kalsium sesekali.

11. Iguana Hijau (Iguana iguana)

Reptil herbivora ini bisa tumbuh besar dan butuh kandang vertikal dengan suhu siang 30–35°C. Diperlukan UVB light agar metabolisme berjalan lancar dan mencegah MBD (Metabolic Bone Disease).

12. Gerbil Mongolia (Meriones unguiculatus)

Sejenis tikus gurun yang aktif dan lincah, sangat senang menggali. Butuh substrat dalam, roda lari, dan enrichment. Mudah dirawat dan jarang bau dibanding hamster.

13. Burung Cockatiel (Nymphicus hollandicus)

Paruh bengkok ini pandai menirukan suara dan sangat sosial. Butuh kandang besar, waktu bermain di luar, dan makanan variatif seperti pelet burung dan sayuran.

14. Katak Pacman (Ceratophrys ornata)

Amfibi bertubuh besar dan pemangsa ini sangat pasif. Ditempatkan dalam terrarium lembap, makanannya berupa jangkrik, ikan kecil, atau pinkie mouse. Wajib pemantauan suhu dan kelembapan.

BACA JUGA:

Jenis Anjing Paling Lucu Anti Galak Yang Bisa Kamu Pelihara Di Rumah!

Tips Umum Perawatan

  • Karantina Awal: Lakukan karantina 7–14 hari untuk mencegah penularan penyakit jika membeli dari pet store.

  • Enclosure Sesuai Habitat: Sesuaikan suhu, kelembaban, dan pencahayaan dengan habitat alami hewan.

  • Pola Makan Sesuai Spesies: Jangan asal kasih makan—perhatikan kebutuhan protein, serat, atau kalsium tiap spesies.

  • Riset Sebelum Memelihara: Tidak semua hewan cocok untuk pemula. Mulailah dari yang perawatannya paling mudah dan tidak butuh izin khusus.

Hewan Peliharaan Unik itu menyenangkan sekaligus menantang. Tapi dengan pemahaman teknis tentang lingkungan, pola makan, dan kebutuhan spesies, kamu bisa menjaga mereka tetap sehat dan bahagia. Ingat, peliharaan bukan sekadar hiburan visual—mereka makhluk hidup yang butuh komitmen dan kasih sayang!

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén